Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Arsitektur

Arsitektur
Curuk Lawe

UNNES'13

UNNES'13
Bandungan

Arsitek dan Saya

Kamis, 03 April 2014



   Arsitek adalah orang yang merancang bangunan yang meninggikan efek seni dalam bangunan dari pencipta rancangan tersebut. Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.

   Di sisi lain ada juga yang disebut Arsitektur. Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro—seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap—hingga lingkup mikro—seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah “arsitektur” sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah “hasil-hasil proses perancangan”.

   Membahas tentang arsitektur, serasa bernostalgia mengingat dahulu arsitektur itu prodi yang selama ini orang tua berusaha membujuk saya  untuk tidak memilihnya. Karena apa ? orang tua berpikirnya aku itu seorang cewek, masak iya sih jadi seorang arsitek ? mana sempat buat dirumah ? mana tahan dengan tugas yang seambrek ? yaps... itu salah tiganya. Namun sedikit demi sedikit, orang tua mengerti, dengan semua penjelasan yang saya berikan kepada mereka.

   Awalnya saya memilih prodi arsitektur karena saya suka melihat gambar bangunan kakek saya ketika beliau sedang bekerja dulu, selain itu saya hobi menggambar. Namun saya sangat lemah dalam bidang menghitung, maka dari itu saya tidak memilih teknik sipil dan akhirnya saya memilih prodi arsitektur. Saat SNMPTN undangan saya mendaftar  di UNNES  jurusan teknik arsitektur dan teknik informatika, UNDIP teknik informatika dan kesehatan masyarakat. Namun saya tidak lolos dalam seleksi SNMPTN. Itu semua membuat saya sempat drop. Dan malas untuk belajar lagi. Saya sempat mendaftar beberapa gelombang diPOLINES, dari yang jurusan IPA sampai IPS pun sudah saya coba. Namun tetap sama. Yaps, coba lagi.

   Drop ? pasti. Sampai saya mendaftar disebuah Universitas Katholik, dan saya lolos di prodi Arsitektur. Akan tetapi, papah memberikan penjelasan agar saya mau mengikuti SMBPTN (ujian Tulis). Akhirnya saya turuti. Sebelum SBMPTN saya les pada sebuah bimbingan belajar. Dulu, ketika akan mendaftar SBMPTN diharapkan konsultasi pada guru les saya yang lebih berpengalaman, tapi tak terduga jawaban yang keluar pada kata katanya ketika saya menjawab pertanyaan “kamu mau pilih prodi apa ?”, katanya. “Arsitektur. Saya ingin sekali masuk arsitektur”,jawab saya. “Kamu nggak bakal bisa masuk sana”, jawabnya. Rasanya..... sakit? Pasti. Maka dari itu saya coba buktikan bahwa saya bisa, harus ! Dan setelah saatnya SBMPTN saya tetap memilih arsitektur di UNNES. Dan Alhamdulillah saya lolos di Arsitektur. Sebenarnya masih banyak lagi kata orang yang merendahkan saya. Namun jadikan sebuah ungkapan pedas seseorang adalah motivator untuk kita.

   Prodi Arsitektur , di sini saya mulai mengerti semua kekhawatiran orangtua dulu. Ternyata tidak mudah, ya memang sangat tidak mudah. Namun disini saya mulai mengerti cara membuat denah, potongan, mendesain rumah, asistensi dengan beberapa dosen yang jalan pikirannya tidak selalu sama, membuat tugas sampai lembur, sering mendapatkan komentar yang pedes waktu mengumpulkan tugas, dan masih banyak lagi. Kuliah yang selama ini saya pikirkan adalah berangkat siang, tugas sedikit, banyak jam main, dan semuanya yang enak enak itu semua di rotasi dan digulung gulung di prodi ini. Semua hampir 180⁰ bedanya.

   Arsitektur di UNNES saya harap ketika lulus nanti sudah terakreditasi. Sehingga semua orang itu tahu kalau di UNNES itu ada arsitektur juga. Jadi tidak perlu menjelaskan kalau diUNNES ada Teknik Arsitektur. Jadi arsitek ? itu sudah keinginan mutlak hampir sebagian mahasiswa Arsitektur. Yang berharap terwujud. Aamiin.

   Puas itu boleh. Tapi jangan terlalu cepat. Motivator bukan hanya orang yang berdiri didepan kita untuk menjelaskan cara menghadapi masalah yang ada, tapi motivator adalah sesuatu apapun yang membuat kita lebih penasaran, tidak cepat puas, ingin lebih dan lebih, namun tetap tidak lupa dengan sang maha pencipta.

0 komentar:

Posting Komentar